Rabu, 07 September 2016

KOMUNITAS SWIENGER SEMARANG

SENANDUNG CINTA SWIENGER 

Testimoni Pelaku Swinger

Boni/Rias.- Semarang (M32/F29)

Pertama kali kami melakukan tukar pasangan bukan lantaran kami jenuh dalam berhubungan intim, melainkan karena kesibukan saya(suami) dalam bekerja. Ada saat dimana saya harus meninggalkan istri beberapa hari dalam rangka tugas pekerjaan baik dalam maupun luar kota. Bagi kami ini adalah solusi terbaik daripada kami harus melakukan hubungan seks tanpa sepengetahuan pasangan. Kami membuat komitmen bahwa tidak akan ada tindakan yang menjurus ke perbuatan selingkuh, yang terpenting lakukan semua atas kepentingan bersama. Bahkan sampai saat ini saya selalu mengijinkan isteri saya untuk berhubungan badan dengan pasangan swinger kami tanpa keberadaan saya selama itu atas ijin dan sepengetahuan saya, dan begitu pula sebaliknya.

https://realitaseks.files.wordpress.com/


Rannga/Listi.-Ungaran(M35/F31)
Kami dikenalkan dengan aktivitas ini semenjak pernikahan kami menginjak usia ke 6 oleh seorang teman yang kebetulan juga penganut/pelaku swinger. Untuk pertama kalinya memang isteri saya menolak keras karena isteri saya beranggapan bahwa tindakan ini dirasa akan menghancurkan rumah tangga kami. Tapi setelah beberapa minggu kami pertimbangkan hal ini akhirnya kami memberanikan diri dengan mencoba melakukan softswinger atau melakukan hubungan seksual dengan pasangan masing-masing dalam satu ruangan.Dan yang terjadi dihari pertama kami melakukannya, kamipun akhirnya langsung menyepakati untuk benar-benar bertukar pasangan dengan lawan pasangan. Kami berdua benar-benar menikmati kehidupan seksual rumah tangga yang kami jalani. Sampai saat ini hubungan rumah tangga kami semakin hari semakin indah dan kami yakin akan langgeng sampai akhir.

Hans/Rani.-Salatiga(M32/F28)
Saya mengenal swinger dan komunitasnya melalui jejaring sosial facebook. Dari mencoba membuat account tak nyata akhirnya untuk pertama kali saya dipertemukan langsung dengan salah satu pasangan swinger. Merekalah yang meyakinkan isteri saya untuk mencoba melakukan hal ini, hasilnya sampai saat ini saya memiliki 7 teman pasangan swinger yang rutin setiap bulan berkumpul untuk saling berbagi. Kadang kami melakukannya diluar kota tapi lebih banyak dilakukan diYogyakarta karena memang suasana kota Yogyakarta kami rasa cukup nyaman untuk saling bertemu.

Dika/Dewi.-Ambarawa(M34/F32)
Swinger pertama kali kami lakukan atas inisiatif suami saya. Awal kali kami melakukannya justru bukan swinger, melainkan saat itu kami melakukan MMF/Male-Male-Female saat (Pak T) atasan suami saya yang dari luar kota menginap. Kami melakukan hubungan intim bertiga dengan pertimbangan karena atasan suami saya memang seorang Swinger. Hingga saat ini kami telah menjalani tukar pasangan dengan beberapa pasangan selama lebih dari satu tahun ini.

Andra/Dewi- Magelang(M35/F32)
Kami adalah pasangan suami-isteri yang hidup mapan dan berkecukupan secara financial, secara fisikpun saya termasuk seorang pria yang bisa dikatakan memikat dan isteri saya juga seorang wanita yang menurut saya dan teman-teman saya cukup cantik. Namun setelah lebih dari 7 th menikah saya terjerumus dalam perselingkuhan dengan rekan kerja. Hubungan rumah tangga kami nyaris berakhir. Selama kurang lebih 3bulan isteri saya pulang kerumah orang tuanya di solo-jawa tengah.Dengan kepergian isteri saya waktu itu tidak berarti saya kemudian mendapat angin segar berbuat semau saya, karena justru saya mengalami hilang gairah seksual.Gairah di ranjang hilang karna sy sering ejakulasi dini untung ada kawan memberikan solusi untuk mengunjungi situs http://www.klgpilasli.com Hal ini dikarenakan isteri saya mengajukan gugatan cerai yang ditambah informasi bahwa dia telah menjalin hubunga dengan pria lain. Akhirnya sayamemberanikan diri untuk menemui dan meminta maaf atas kelakuan saya tersebut. Hasilnya, isteri saya menarik gugatan cerai dan bersedia kembali kerumah dengan pertimbangan akan nasib anak-anak kami yang baru berumur 6 th dan 2,5 th. Sampai pada suatu hari saya menemukan beberapa pesan dari seorang pria tersimpan di Hp isteri saya yang berisi kata-kata mesra. Akhirnya secara spontan kami mencoba membuka kesepakatan untuk benar-benar melupakan orang-orang yang selama ini mengisi hasrat masing-masing. Dan kami menyadari bahwa baik saya dan isteri saya ternnyata memiliki dorongan hasrat seksual tinggi yang bisa dipenuhi dengan melakukan hubungan seksual dengan pria/wanita lain. Akhirnya kami memutuskan berkomitmen untuk bisa saling menemukan hasrat terdalam kami dengan tetap menjaga keutuhan rumah tangga dengan cara sepakat melakukan swinger.
 
Swinger memang aktivitas yang secara norma jelas-jelas adalah perbuatan salah, tapi secara nyata merupakan solusi yang justru bisa menyelamatakan keberlangsungan hubungan rumah tangga pasangan suami isteri. Pada akhirnya semua kita kembalikan pada diri kita masing-masing, bisakah kita mempertahankan rumah tangga dibawah ancaman bayang-bayang perselingkuhan pasangan kita. Karena pada dasarnya hasrat dan keinginan semua manusia secara alamiah sama. Semenjak dilahirkanpun setiap diri kita telah dimodali dengan berbagai manifestasi bentuk seksualitas yang saya yakini semua manusia PASTI mengalaminya.Dimulai dari proses pembentukan kita melalui hubungan seksual kedua orang tua kita hingga akhirnya kita dilahirkan,seorang anak yang menetek ibunya, anak-anak yang lari telanjang bulat bersama teman-temannya yang lawan jenis dan masih banyak lagi.

Aturan sosial masyarakat sejak pertama kali jaman bermula  dilahirkan pernikahan hanya semata-mata menjaga agar tidak ada pelanggaran aktivitas seksual yang bisa terjadi tanpa kesepakatan (misal : pemerkosaan, cemburu atas obsesivitas pasangan yang mengarah pada kekerasan dll). Namun saat ini setelah beribu tahun manusia bersosialisasi dan bermasyarakat, kita bisa bisa membuka kesepakatan antar personal dengan kesadaran yang jelas, saling menerima dan memberi, saling menjaga perasaan antar pasangan, bahwa dia adalah milik orang/pasangan lain, kita hanya bisa melakukannya atas ijin pemiliknya, begitu pula kita hanya bisa menuntaskan hasrat kita dengan orang lain atas ijin pasangan kita jika kita sendiri tidak ingin disakiti.

Tidak perlu malu dan takut untuk mengakui bahwa anda masih tertarik untuk mencoba bahkan ingin melakukan hubungan seksual dengan orang yang bukan pasangan resmi anda, hanya saja lakukan dengan  berpegang pada prinsip “tidak merugikan pihak manapun” termasuk pasangan anda.

Dan pada akhirnya pula..saya serahkan keputusan itu ditangan anda. Percayalah…hidup ini indah jika kita bisa menjalaninya, tapi juga sangat menyakitkan jika kita tidak bersedia berkompromi dengannya. Saya yakin dalam kurun waktu beberapa puluh tahun kedepan, bertukar pasangan  dalam berhubungan intim antar pasangan suami isteri adalah hal umum,  wajar dan banyak dilakukan, sama halnya dengan rahasia umum mengenai perilaku seks bebas saat ini  yang jika kita tarik beberapa puluh tahun kebelakang hal tersebut sangat terlarang untuk dilakukan. SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU SAUDARAKU… jJangan lupa minum KLG PIL HERAL Buka lembaran hidup baru yang lebih bisa diterima!!!